Gresik, Ujung Pangkah, 4 Maret 2012
Peserta :
1. Dwiq Doank
2. Endro Buwono
3. Laot Gresik Fishing
4. Nanang Kempro
5. Ramadhan Mohammad
6. Upik Klaten Kapten perahu: Bpk Askur
Minggu, 4 Maret 2012 pkl. 01.00 WIB kami berenam, Saya (Endro Buwono), Laot Gresik Fishing, Nanang Kempro, Ramadhan Mohammad, Dwiq Doank, dan Upik Klaten, berangkat menuju Ujung pangkah. Perjalanan darat dengan iring-iringan 3 sepeda motor kami tempuh kurang lebih 1 jam hingga sampai ke desa ujung kulon. Kira-kira pkl 2 dini hari kami sudah tiba di perempatan desa dan beristirahat sembari menikmati kopi dan teh hangat. Sesekali dulur Upik Klaten menyempatkan juga nonton siaran langsung pertandingan LA LIGA Spanyol dari televisi milik warkop. Ngobrol ngalur-ngidul tak terasa hingga waktu menunjukkan pkl 03.15 WIB, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju dermaga perahu untuk kemudian beristirahat dan menunggu jam keberangkatan.
Jam 5 pagi cuaca berubah mendung dan hujan gerimis pun mulai turun. Dari tepian sungai saya lihat air surut cukup deras & warnanya sangat keruh persis kopi susu namun beda rasa walau saya tak sempat mencobanya. Sekitar pkl.05.30 WIB, sang kapten perahu datang dan memberi kabar jika udang pesanan kami banyak yang mati, walhasil keberangkatan pun tertunda beberapa waktu untuk mencari umpan udang pengganti.
Sambil menunggu umpan pengganti mas Ramadhan & Laot Gresik menjajal mancing di tepian tambatan perahu dan sutrek beberapa ikan keting. Syukurlah kami segera dapat udang hidup sehingga kami bisa segera melaut.
Lokasi Spot Landbase Ujung Pangkah.. (Pangkalan perahu). |
Melewati pangkal muara kami bisa melihat kondisi air surut hingga Nampak gundukan tanah yg terbelah aliran air dan aktifitas para pencari kejeng atau kerang laut. Kira-kira pkl 7 pagi kami sampai di spot pertama, rumpon bamboo. Tak menunggu lama kami pun mulai melemparkan mata kail untuk mancing dasaran. Kira-kira dua menit berselang saya sutrek seekor kerapu seukuran 6jarian. Sayangnya hasil mecah telor ini beserta kerumbunya moncel lagi ke dalam laut karena saya kurang teliti saat mengkaitkan tali pengikat kerumbu di pinggiran perahu. Setelahnya saya mulai merasakan mabuk laut dan kami pun pindah di spot ke 2, Branjang. Tiba di Branjang, kondisi saya semakin drop. Untuk mencoba mengikuti jejak dulur-dulur naik ke atas branjang pun saya sudah tidak mampu, walhasil saya mancing dasaran sambil tiduran diatas perahu hingga akhirnya Jackpot. Diantara pikiran sadar & tidak karena menahan mabuk laut, saya masih bisa melihat mas Ramadhan sutrek baronang, disusul kemudian mas Upik, dan Om Nanang yang sutrek glomohan. Setelahnya sinyal saya sudah Roaming alias zzzzzzzz…..
Awas onok SARIMIN nyari baronang... |
Sekitar pkl 11 siang kondisi permukaan air semakin bergelombang dan angin semakin kencang. Kondisi saya pun belum pulih benar dari Tepar. Dalam kondisi cuaca seperti ini sungguh sangat berbahaya jika kami tetap ngotot menuju spot kapal Karam, karenanya demi menghindari kejadian yang riskan, Kapten perahu mengajak kami pindah ke muara sungai buntu. Memasuki muara yang kondisi airnya tenang, saya mulai pulih dan bisa melanjutkan mancing. Di sisi kanan kiri bahkan depan sepanjang perjalanan memasuki muara, tenggakan kakap putih aka barramundi sangat sering kami lihat, bahkan frekuensinya sangat runtun. Kondisi arus sorong 3 membuat aliran air masuk dan keluar bergantian sangat cepat, sehingga warna air di permukaan sungai sangat keruh dan ranjau terbawa arus dimana-mana. Di spot yang biasanya ramai oleh ikan tompel pun kami miskin tarikan, beberapa kali umpan hilang dan tinggal separuh namun tidak sekalipun terjadi sutrek. Kami pindah beberapa kali namun hasilnya tetap nihil. Padahal minggu sebelumnya di tempat yang sama ada pemancing yang sukses sutrek kakap 7 KG Up.
Hingga pkl 2 siang hasil tetap tidak bertambah dan kami pun dibawa menuju lokasi mancing Landbase, di sebuah tambak yang beberapa hari sebelumnya sudah dikuras isinya.
Koboy laper... Nyempetin nyari ikan.... Nyeker pisan.. Wkakakakaa. |
Di tambak inilah kami mencoba peruntungan sebagai pengganti trip yang kurang berhasil. Tepat di sisi kanan-kiri laban kami lontarkan rod dengan harapan ada cukil yang nyasar, namun tetap tak ada hasil. Tiba-tiba Om Nanang berteriak sutrek sambil menggulung reel Tomman Miko seri 4000an-nya dan hook up Blue Soe Trevally aka Bloso pinky, disusul kemudian mas Upik Klaten, Ramadhan sutrek kuniran dan Dwiq Doank. Mas Laot pun tak ketinggalan sutrek seekor Oreochromis mossambicus aka Mujaer.
Sutrike Bloso........ Mantap............... |
Selanjutnya kami sudah nggak ingat lagi sudah berapa kali kami sutrek Bloso karena sangat seringnya. Mas Upik Klaten pun menambah pundi-pundi perolehan dengan sukses hook Up dua kali Kepiting ukuran jumbo juga seekor Belut air asin.
Menikmato bloso dan Jaer air asin.. |
Bersantai diperahu.... Seneng oleh iwak macem-macem.. |
Nah.. Inilah Iwak itu.... Cem-macem tak iyye......... |
Demikian sekelumit cerita yang bisa saya sampaikan. Bila ada kekurangan dan hal-hal lain yang lupa dan belum saya sebutkan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Buat dulur-dulur saya sampaikan terima kasih karena sudah mengenalkan pada saya bagaimana saltwater fishing dan pernak-perniknya.
bang baleh gabung ngak call me 083857020611,,
BalasHapushubungi pemilik FB ini, beliau adminnya PPG
BalasHapushttp://www.facebook.com/abdul.muiz.37
Senar PE ukuran brp om.
BalasHapus